RAGAM
UPAYA INDONESIA SEBAGAI NEGARA BERKEMBANG DALAM MENGHADAPI KETERBELAKANGAN
Salah satu contoh kasus adalah “keterbelakangan Nias” yang di sebabkan oleh berbagai hal berikut. Dalam masalah Suara Yaahowu (yang tidak terbit lagi) no. 4 Tahun 1 September 1996, Juliman Harefa mengutuip Suara Yaahowu edisi perdana (yang penulis tidak miliki) yang merangkum 7 hal penyebab keterbelakangan Nias. Ketujuh hal tersebut adalah:
(1) tingkat pendidikan masyarakat yang rata-rata rendah
(2) cara berpikir yang masih tradisional dan konservatif, apatis dan anti hal-hal baru,
(3)mentalitas dan etos kerja yang kurang baik,
(4) keadaan alam yang kurang mendukung,
(5) keterisoliran secara geografis dari pusat,
(6) tiadanya potensi atau produk andalan,
(7) rendahnya kinerja dan budaya korup aparatur pemerintah daerah.
Masalah utama penyebab keterbelakangan sebenarnya adalah kualitas sumber daya manusia yang sangat rendah. Kualitas SDM di Indonesia jauh tertinggal di banding Negara lain, hal ini bisa di atasi apabila tingkat kedisiplinan yang tinggi terhadap waktu dan kinerja di tingkatkan. Masyarakat perlu sanksi yang tegas apabila terlambat masuk kerja atau sekolah, peraturan tegas terhadap batas maksimal ijin masuk kerja, serta pencapaian target yang tersusun jelas, dan apabila target tidak tercapai, ada sanksi yang di berikan dengan nyata dan langsung. Di samping itu, harus ada training dengan kualitas pelatihan sebaik mungkin bagi para pekerja. Untuk para pelajar, pemerintah perlu membenahi dan melakukan pemerataan infrastruktur yang kurang layak dari bangunan sekolah yang terdapat di kota hingga ke pelosok desa, menyediakan buku-buku gratis untuk kalangan menengah kebawah, dan menyediakan para pengajar yang memenuhi standar sebagai pengajar yang benar-benar mahir dalam bidang mata pelajaran yang di ajarkan.
Pemerintah indonesia dalam rangka mengatasi keterbelakangan melakukan berbagai langkah, antara lain sebagai berikut:
- Pemerintah telah mencanangkan dan melaksanakan wajib belajar sembilan tahun.
- Pemerintah mendirikan balai latihan kerja untuk memberikan berbagai keterampilan kepada para pemuda yang tidak melanjutkan kuliah.
- Pemerintah melakukan pertukaran pelajar atau mahasiswa dan mengirimkan orang-orang terbaiknya untuk menuntut ilmu dinegara lain.
Tidak cukup hanya dengan peran pemerintah saja, kita sebagai masyarakat Indonesia harus ikut serta membantu agar SDM dan SDA bisa di manfaatkan semaksimal mungkin sehingga kita dapat mengejar keterbelakangan kita dari Negara lain dalam berbagai bidang. Mulai dari Hal-hal kecil dalam keseharian rutinitas yang kita jalani, kita dapat membantu meminimalisir keterbelakangan yang semakin parah, contoh nya, jaga dan pergunakan dengan baik fasilitas-fasilitas umum yang sudah di sediakan oleh pemerintah, hindari membuang sampah sembarangan, hindari tindakan anarki seperti kerusuhan, demo yang merusak fasilitas dan pembangunan umum, menjadi masyarakat yang disiplin akan waktu, menghindari korupsi sekecil apapun,menghindri kolusi, menghindari nepotisme, meningkatkan kualitas SDM dengan kemauan manusia itu sendiri seperti adanya kesadaran akan pentingnya pendidikan setinggi mungkin, meningkatkan standar nilai yang masih rendah, tertib dalam berlalu lintas, membuka wawasan luas untuk mencontoh perkembangan teknologi di negara maju.
Daftar pustaka :
niasonline.net/2009/02/06/faktor-faktor-penyebab-keterbelakangan-dan-kemiskinan-masyarakat-nias/
https://id-id.facebook.com/jasablogweb99/posts/254699541283939
Tidak ada komentar:
Posting Komentar